Redundant static Route in Pnet Lab

Posting Komentar

 


Redundant static Route in Pnet Lab

Static Route adalah Routing Protocol yang sangat mudah di terapkan pada jaringan komputer, baik di jaringan lokal maupun jaringan enterprise. Pada kesempatan ini kita akan membahas dan mempraktekan link redundansi dengan static route.

Link redundansi adalah kondisi dimana kita memiliki dua atau lebih jalur komunikasi data yang mana satu diantara link tersebut adalah sebagai jalur utama dan jalur lain menjadi jalur alternatif. link redundant dengan static route sering juga di sebut dengan Floating Static Route.

Kita contohkan pada kehidupan sehari-hari, Jalan menuju Kota Padang dari Kota Bukittinggi ada dua jalur, salah satu jalur nya relatif lebih baik dari sisi infrastruktur jalan yang lancar dan jarak yang lebih dekat. sedangkan jalan yang lain kurang dari sisi infrastruktur jalan dan jarak yang lebih jauh 5 km untuk menuju kota Padang.

Tentu saja kita pasti akan memilih jalur yang pertama untuk menuju kota Padang, karena memiliki keunggulan lebih dari pada jalur yang ke dua, dalam link redundancy faktor yang menentukan pemilihan jalur seperti kita contohkan di ubah ke bentuk attribut Administrative Distance dalam static route, tanpa panjang lebar lagi mari kita praktekkan ke dalam bentuk lab.


 

Butlah topologi di atas. kita memiliki tiga router R1, R2, R3 dan kita memiliki dua jalur dari R3 yaitu 192.168.3.0/30  dan 192.168.2.0/30 ,pada skenario berikut ini kita akan menentukan jalur dari R3 ke network 192.168.1.0/130

Berikut Konfigurasi dari topology di atas :

#configure terminal

R1: 

hostname R1
!
interface gi0/0
 ip address 192.168.1.1 255.255.255.252
 no shut
 exit
!
interface gi0/1
 ip address 192.168.3.1 255.255.255.252
 no shut
 exit
!
end
!


R2 : 

hostname R2
!
interface gi0/0
 ip address 192.168.1.2 255.255.255.252
 no shut
 exit
!
interface gi0/1
 ip address 192.168.2.1 255.255.255.252
 no shut
 exit
!
end
!

R3 :

hostname R3
!
interface gi0/0
 ip address 192.168.3.2 255.255.255.252
 no shut
 exit
!
interface gi0/1
 ip address 192.168.2.2 255.255.255.252
 no shut
 exit
!
end
!

Verifikasi konfigurasi di atas dengan ping dari setiap ip interface yang terkoneksi langsung,

Ping dari R1

Setelah berhasil ping dari dari setiap router ke ip yang terkoneksi langsung, saat nya kita menambahkan konfigurasi static route untuk bisa mencapai network yang tidak terkoneksi langsung. Penjelasan tentang static route telah kita bahas pada artikel "Static Route Basic Dan Implementasi Dengan Pnet Lab", untuk lebih memahami static route silahkan cek di sini

Perlu di ingat R3 tidak dapat menggapai network 192.168.1.0/30 karena tidak ada routing ke sana dan juga tidak terkoneksi langsung dengan network tersebut, berikut test ping dari R3 ke ip network 192.168.1.1 (R1) dan 192.168.1.1 (R2).

Untuk itu mari kita tambahkan konfigurasi sebagai berikut: 

#configure terminal

R1:

ip route 192.168.2.0 255.255.255.252 192.168.1.2

R2: 

ip route 192.168.3.0 255.255.255.252 192.168.1.1

R3

ip route 192.168.1.0 255.255.255.252 192.168.3.1 10
ip route 192.168.1.0 255.255.255.252 192.168.2.1 20

Setelah menambahkan konfigurasi di atas maka sharusnya R3 sudah bisa mencapai network 192.168.1.0/30, begitu pula dengan R1 ke 192.168.2.0/30 dan R2 ke 192.168.3.0/30. untuk memverifikasi lakukan ping ke ip yang terkonesi melalui static route (s)

Berikut adalah POV show ip route dari R3, dapat kita lihat static route ke 192.168.1.0/30 memiliki 2 jalur yang di tandai dengan strip merah, kita akan menentukan jalur utama via network 192.168.3.0/30 dengan menambahkan AD (Administrative Distance). 

R3: 

#configure terminal

ip route 192.168.1.0 255.255.255.252 192.168.3.1 10
ip route 192.168.1.0 255.255.255.252 192.168.2.1 30

Secara default AD pada static route nilai nya adalah 1, dapat kita lihat pada gambar di atas [1/0], tanpa menambahkan attribut AD kedua jalur memiliki nilai yang sama, namun pada skenario ini kita menentukan network 192.168.3.0/30 lah yang menjadi jalur utama dengan menambahkan nilai AD 10 yang lebih kecil di banding via jalur 192.168.2.0/30 dengan AD 30

Mari kita verifiaksi apakah pemilihan jalur sudah sesuai dengan konfigurasi yang kita tambahkan.


Terlihat sudah sesuai dengan yang kita harapkan jalur dari R3 menuju network 192.168.3.0/30 via 192.168.3.1, dan terlihat juga pemilihan jalur adalah berdasrkan AD yang paling kecil nilai nya.

Lalu bagai mana kita bisa mengetahui apakah link redundansi akan bekerja dengan baik?, apa yang akan terjadi jika jalur utama putus? apakah traffic akan secara automatis berpindah ke jalur alternatif melalui 192.168.2.0/30, mari kita simulasikan.

Kita cukup mencabut atau menghapus kabel yang terkoneksi dari R1 ke R3, jika menggunakan pnet lab, pastikan delete link nya dan bukan di shutdown interface nya.

 


Setelah di hapus, akan muncul notifikasi link down pada interface yang berhubungan misal dari POV R3: 

*Jun 17 12:46:36.183: %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface GigabitEthernet0/0, changed state to down
*Jun 17 12:46:37.184: %LINK-3-UPDOWN: Interface GigabitEthernet0/0, changed state to down, lalu 

Sekarang saat nya kita lakukan verifikasi kembali:

 

Terlihat pemilihan jalur telah di alihkan via ip network 192.168.2.1 karena tidak ada pilihan jalur selain ini. anda juga dapat menambahkan switch dan PC di network 192.168.1.0/30 untuk mensimulasikan reallife case. 

Demikian pejelasan dan konfigurasi Link Redundant static Route in Pnet Lab, semoga bermanfaat.

Related Posts

Posting Komentar